Tempat untuk Penikmat Makanan Tradisional di Ubud Bali



xoxoberita - Mencari kuliner tradisional di Bali tidak sulit. Ada banyak restoran yang menawarkan menu hidangan Nusantara. Permasalahannya, banyak yang menawarkan rasa kuliner Indonesia yang disesuaikan untuk lidah orang asing.

Bagi orang Indonesia yang rindu akan kuliner tradisional autentik, lima tempat ini dapat menjadi pilihan. Beberapa di antaranya adalah bisnis keluarga turun temurun di Ubud. Berikut lima lokasi mencoba kuliner autentik di Ubud, dirangkum dari Ubud Food Festival 2018:

1. Ayam Betutu Pak Sanur

Dari warungnya yang ramai warga lokal, sudah menjadi jaminan Pak Sanur menyajikan ayam betutu autentik. Ia membuka warung sejak 1986.

Keistimewaan ayam betutu Pak Sanur adalah dimasak selama 12 jam dengan api kecil, dengan ragam bumbu dan rempah yang lengkap. Maka saat menyantap, semua daging dan kulit akan dengan mudah lepas dari tulangnya.

Harga ayam betutu buatan Pak Sanur dihargai Rp 100.000 per ekor. Sementara, untuk porsi per piring lengkap dengan sayur mayur dihargai Rp 25.000.

Warungnya buka dari pagi hari sekitar 08.00-20.00. Ayam Betutu Pak Sanur beralamat di Jalan Arjuna nomor 19, Ubud.

2. Bebek Betutu Pak Ketut

Pak Ketut adalah tetangga Pak Sanur. Rumahnya beralamat di Jalan Arjuna nomor 10. Namun jangan salah, Pak Ketut tidak membuka warung atau restoran.

Rumahnya juga tidak ada papan tanda yang menandakan ia berjualan bebek. Keluarga Pak Ketut sejatinya adalah pemasak bebek betutu untuk Puri Ubud dan pemasok ke restoran.

Untuk memesan bebek betutu Pak Ketut perlu dua hari sebelum. Satu bebek betutu buatan Pak Ketut dihargai Rp 130.000. Soal rasa? Bebek betutu buatan Pak Ketut ini dijamin enak.

Bebek betutu dimasak selama 12 jam dengan teknik kubur dengan kulit aris beras dan pelepah pinang. Rasanya luar biasa, dengan daging bebek empuk, dan bumbu yang meresap sampai ke lapisan terdalam bebek.

3. Babi Guling Bu Oka

Bagi wisatawan yang mengonsumsi daging babi, Warung Bu Oka adalah pelopor babi guling di Ubud. Saat ini ia memiliki tiga warung. Salah satunya berlokasi di Jalan Tegal Sari nomor 2 yang juga merupakan kediaman keluarga Bu Oka.

Bisnis babi guling keluarga dirintis oleh Bu Oka sejak 1950 dan saat ini diteruskan oleh putranya.

Babi guling dahulu tidak dijual di Bali, hanya dijadikan makanan ritual. Bu Oka diceritakan melihat peluang untuk berjualan babi guling dan ternyata disukai banyak orang. Satu porsi nasi babi guling di warung Bu Oka dihargai sekitar Rp 50.000.

4. Laka Leke Ubud

Restoran Laka Leke yang berlokasi di Jalan Nyuh Kuning, Ubud dibuka oleh Ketut Setia pada 1997. Hidangan andalannya adalah bebek garing, tentunya dengan kulit garing dan bebek yang sama sekali tidak alot serta tak berbau.

Selain bebek garing, Laka Leke juga menyediakan hidangan Bali lain seperti nasi campur ayam.

Keistimewaan lain dari restoran ini setiap sore diselenggarakan workshop seperti menari, bermain gamelan, dan setiap malam ada pertunjukan tarian Bali yang harganya sudah sepaket dengan makan malam.

5. Pasar Ubud

Datanglah ke Pasar Ubud saat subuh sampai sekitar pukul 07.00 WITA. Ada banyak jajanan khas Bali seperti aneka kue, bubur bali, dan nasi jinggo. Sarapan hemat dan tentunya lezat.

Namun jika datang lebih siang, sekitar pukul 09.00, Pasar Ubud berubah menjadi pasar suvenir. Jadi pastikan datang sebelum matahari terbit.


PENDEKAR TOTO 

Bandar Togel Online Teraman & Terpercaya
Dengan 8 Pasaran Terbaik
Bonus Deposit New Member 5%
Potongan Diskon Togel
* 2D 29%
* 3D 59%
* 4D 66%


Layanan Service 24 jam :
BBM : PNDEKAR
WA : +85516531304
LINE : PENDEKARTOTO

0 komentar:

Posting Komentar